Minggu, 30 Oktober 2011

Fabregas Turut 'Berkicau' Sambut Kemenangan Arsenal

permanadicky-prozect.blogspot.com LONDON - Kemenangan bersejarah yang dipetik Arsenal atas Chelsea di laga derby London, malam tadi, ternyata tak luput dari perhatian Cesc Fabregas. Gelandang yang kini berkostum Barcelona ini pun tak ingin ketinggalan memberikan selamat kepada eks timnya.

Untuk kali pertama, Arsenal sejak 2008 lalu, akhirnya berhasil meraih kemenangan di markas The Blues, Stamford Bridge. Hebatnya lagi, kemenangan ini didapat dengan performa tak kenal lelah dari para punggawa The Gunners. Sempat tertinggal 1-2 di babak pertama, Arsenal bangkit di paruh kedua dan melesakkan empat gol untuk meraup kemenangan bersejarah, 5-3.

Robin van Persie kembali jadi sorotan utama dalam duel antara klub London Barat dan Utara. Setelah mencetak dua gol di dua laga sebelumnya, RvP menggila dengan melesakkan hattrick di pertandingan ini. Tujuh dalam tiga laga, sontak menambah koleksi gol RvP jadi sepuluh di musim ini dan mengantarnya untuk sementara memimpin daftar topskor sementara Premier League, mengungguli Sergio Aguero (9) dan Wayne Rooney (9).

Kemenangan ini ternyata tidak hanya dirasakan seluruh awak dan fans Arsenal. Fabregas, yang di awal musim ini memutuskan hijrah ke klub masa kecilnya, Barcelona pun turut larut dalam kemenangan The Gunners atas Chelsea.

Melalui situs mikroblogging, twitter miliknya, eks kapten The Gunners turut merayakan kemenangan Arsenal dan memberikan pujian khusus untuk Robin van Persie.

Pertandingan yang gila, kemenangan luar biasa. Sangat pantas (menang). RVP!!!,” kicau Fabregas dikutip 
Goal, Minggu (30/10/2011).

Dengan kemenangan ini, Arsenal sukses merangsek naik di papan klasemen sementara. Dengan tiga kemenangan beruntun di Premier League (lima di semua ajang), Arsenal kini berhak menduduki peringkat tujuh klasemen sementara dengan 16 poin.

Jumat, 28 Oktober 2011

Rekan dan Rival Lepas Simoncelli


permanadicky-prozect.blogspot.com CORIANO - Keharuan memenuhi Coriano, kota kelahiran Marco Simoncelli. Pembalap MotoGP asal Italia itu memasuki peristirahatan terakhirnya kemarin (27/10) sore waktu setempat. Ribuan orang mengantarkan jasadnya dari gereja Santa Maria di Coriano, tempat jasadnya disemayamkan dalam dua hari terakhir.
  
Dalam dua hari terakhir, setelah jenazah Sioncelli tiba di Italia, kota tersebut jadi lebih ramai dari biasanya. Orang-orang berlalu lalang dengan membawa berbagai atribut dengan nomor 58, nomor yang dipakai Simoncelli dalam dua musim bersama Honda Gresini.
  
Dalam rombongan VIP pengantar jenazah terdapat Valentino Rossi. Sahabat sekaligus salah satu pembalap yang menabraknya di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10).
  
Selain Rossi, dalam rombongan juga bergabung beberapa pembalap dan mantan pembalap asal Italia. Giacomo Agostini, Loris Capirossi, Andrea Dovizioso dan Mattia Pasini. Juara dunia 2010 Jorge Lorenzo juga nampak bersama mereka.
  
Tak ketinggalan anggota tim Honda Gresini, tim yang seharusnya diperkuat Simoncelli hingga 2012. Termasuk dalam rombongan Gresini adalah pemilik Fausto Gresini serta rekan setim Simoncelli musim ini Hiroshi Aoyama. Vice President HRC (Honda Racing Corporation) Shuhei Nakamoto, CEO Dorna (pemegang hak MotoGP) Carmelo Ezpeleta, Presiden FIM (Federasi Balap Motor Dunia) Vito Ippolito juga berada dalam rombongan itu.
  
Berdasarkan laporan media Italia Gazzetta dello Sport, helm Simoncelli ditempatkan di atas peti mati beserta karangan bunga. Sepanjang acara perkabungan di gereja, dua motor yang menyertai perjalanan karir Simoncelli, 250cc Gilera dan Honda RC212V.
  
Musik dari bintang pop Vasco Rossi mengiringi perjalanan peti Simoncelli yang diangkat oleh anggota tim Gresini menuju area luar gereja. Begitu sampai di area yang ditentukan, para pembalap dan sebagian fans membentuk lingkaran untuk memberikan penghormatan terakhir.
  
Ayah Simoncelli, Paolo Simoncelli, turut duduk di barisan anggota tim Gresini di sisi peti mati. Valentino Rossi mendapat kehormatan meletakkan Honda RC212V Simoncelli di sisi peti. Musik kembali berkumandang begitu jasad Simoncelli diberangkatkan ke pemakaman

Rabu, 26 Oktober 2011

Si Tangguh, Marco Simoncelli Dimakamkan di Tanah Kelahiran



Marco Simoncelli/

permanadicky-prozect.blogspot.com
Pemakaman jenazah bintang MotoGP Marco Simoncelli menurut rencana akan dilakukan Kamis (27/10/2011) besok di kota kelahirannya Coriano, demikian dilaporkan pers Italia, Selasa (25/10/2011) waktu setempat.

Simoncelli (24) meninggal dunia Minggu (23/10/2011) setelah mengalami kecelakaan pada ajang Grand Prix Malaysia di Sepang.

Pada Selasa, Jenazahnya tiba di Italia, dengan mendarat di bandara Fiumicino, Roma.

Jenazah pebalap muda itu kemudian dibawa ke kota asalnya di provinsi Rimini tersebut, tempat semua sahabatnya dan juara dunia tujuh-kali MotoGP Valentino Rossi juga ikut berkumpul.

Mulai Rabu (26/10/2011), sebuah ruang akan dibuka bagi para penggemar pebalap itu bisa memberikan penghormatan terakhir mereka.

Upacara pemakaman di gereja Santa Maria di Coriano akan bersifat pribadi hanya untuk anggota keluarga, teman dekat, rekan sesama pebalab serta tim Gresini-nya.

Pihak berwenang telah meminta para penggemarnya agar tidak memenuhi jalanan, dengan menyatakan bahwa kota itu tidak akan dapat menampung sejumlah besar fans yang berduka yang diperkirakan bakal berdatangan ke Coriano.

Ketika berbicara dengan Gazzetta dello Sport, ayah Simoncelli, Paolo, mengucapkan terima kasih atas semua perhatian atas kematian putranya itu.

"Saya senang kalian berada di sini karena saat-saat tersulit akan terjadi Kamis malam ketika segala sesuatunya sudah selesai dan kami ditinggal sendiri," ujarnya kepada wartawan.

"Terima kasih kepada kalian semua dan saya tidak hanya mengatakannya saja." "Untuk mengatakan bahwa saya senang dengan cara dunia bereaksi (atas kematiannya) sungguh bodoh tetapi kami tidak menyadari betapa pentingnya Marco bagi banyak orang," ujar Paolo.

"Dia sangat spesial, orang-orang memahami dia itu jujur, Marco adalah pribadi yang bersih," tambah ayahnya tersebut.

Minggu, 23 Oktober 2011

Simoncelli Akhirnya Meninggal Dunia

  dickypermana-prozect.blogspot.com  Pebalap MotoGP Gresini Honda asal Italia, Marco Simoncelli akhirnya meninggal setelah kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11). Demikian pengumuman resmi seperti dikutip AFP. "Ini resmi. Dia sudah meninggal. Dia menyerah," ujar seorang pejabat dari Dorna yang merupakan perusahaan pemegang hak siar MotoGP.
Kecelakan tersebut melibatkan Marco Simoncelli, Colin Edwards, dan Valentino Rossi, sehingga bendera merah dikibarkan dan GP Malaysia musim 2011 ini pun secara resmi dibatalkan.

Pada awal lomba, empat pebalap Honda langsung berada di depan setelah lampu merah padam. Stoner, yang start dari urutan kedua, berhasil mendahului Pedrosa, selaku pemegang pole position, disusul Andrea Dovizioso, dan Simoncelli. Hanya satu lap saja, Stoner, yang akhir pekan lalu sudah memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2011, sudah unggul lebih dari 1 detik atas Pedrosa.

Namun di posisi keempat, terjadi pertarungan seru antara Simoncelli dengan pebalap Rizla Suzuki, Alvaro Bautista. Mereka saling mendahului dalam beberapa kesempatan, sebelum kecelakaan horor menimpa Simoncelli, yang terlibat dalam benturan antara dirinya dengan pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.
Saat memasuki lap kedua di Tikungan 11, Simoncelli jatuh dan melibatkan pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards,dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.
Kecelakaan horor itu menyebabkan Simoncelli terkapar di trek dengan helm terlepat dan dia sama sekali tidak bergerak, sedangkan Edwards terseret keluar trek dan mengalami dislokasi bahu. Sementara itu Rossi selamat, karena mampu menguasai motor sehingga hanya melebar ke luar trek dan Ducati GP11.1 tunggangannya hanya mengalami kerusakan ringan.
Usai kecelakaan tersebut, marshal langsung mengibarkan bendera merah tanda balapan dihentikan. Tetapi, rupanya keadaan tak memungkinkan untuk melakukan balapan pada hari Minggu ini, karena tim medis konsentrasi memperhatikan kondisi Simoncelli - belum ada keterangan resmi kondisi pebalap Italia itu, dan trek pun tak siap untuk gelar balapan, sehingga panitia mengumumkan tak bisa menggelar lomba seri ke-17 ini.

Kamis, 20 Oktober 2011

Marseille vs Arsenal: Gol di Menit 92 Menangkan The Gunners

permanadicky-prozect.blogspot.com Masuk menggantikan Andrei Arshavin pada menit ke-78, gelandang Aaron Ramsey mencetak gol pada masa injury time, yang menentukan kemenangan Arsenal 1-0 atas Marseille, pada laga fase Grup F, di Stade Velodrome, Rabu (19/10/2011).
Berkat kemenangan ini, Arsenal naik ke puncak klasemen dengan koleksi poin tujuh, menggeser Marseille yang memiliki nilai enam.
Marseille mencoba menekan tim tamu sejak menit awal dan cukup berhasil. Mereka pun menciptakan peluang beruntun melalui Mathieu Valbuena pada menit kelima dan Benoit Cheyrou pada menit ke-12.
Meski kesulitan mengembangkan permainan, Arsenal mampu membaca permainan, sehingga selain mampu mengurangi risiko kebobolan, juga cukup jeli melihat peluang menyerang.
Pada menit ke-19 dan ke-21, misalnya, Arsenal mampu menciptakan peluang melalui Per Mertesacker dan Robin van Persie.
Marseille kemudian membalas melalui Loic Remy pada menit ke-31 dan Lucho Gonzalez pada menit ke-35. Namun Wojciech Szczesny mampu menghindarkan gawang dari kebobolan.
Arsenal mengalami perbaikan performa di babak kedua. Selain mampu meredam serangan lawan, mereka juga semakin sering menciptakan peluang. Pada menit ke-61 dan ke-64, misalnya, Robin van Persie dan Theo Walcott bergantian melepaskan tembakan, yang akurat, tetapi bisa dijinakkan Steve Mandanda.
Marseille baru bisa membalas itu lewat tembakan jarak jauh Andre-Pierre Gignac pada menit ke-70, yang meleset dari sasaran.
Situasi itu terus berlangsung, tetapi gol tak kunjung tercipta sampai pada menit ke-90+2, Ramsey berhasil menjangkau bola kiriman Gervinho dan menjejalkannya ke sudut kanan bawah gawang Mandanda.
Susunan pemain :
Marseille: Steve Mandanda; Nicolas N'Koulou, Souleymane Diawara, Jeremy Morel, Cesar Azpilicueta; Alou Diarra, Benoit Cheyrou, Lucho Gonzalez (Morgan Amalfitano 73); Andre Ayew, Loic Remy (Andre-Pierre Gignac 69), Mathieu Valbuena
Arsenal: Wojciech Szczesny; Laurent Koscielny, Per Mertesacker, Andre Santos, Carl Jenkinson (Johan Djourou 62); Mikel Arteta, Alex Song, Andrei Arshavin (Aaron Ramsey 78), Theo Walcott (Gervinho 67); Robin van Persie, Tomas Rosicky

Rabu, 19 Oktober 2011

Arsene Wenger puas dengan kinerja anak asuhnya

permanadicky-prozect.blogspot.com  Manajer Arsenal, Arsene Wenger puas dengan kinerja anak asuhnya di laga kontra Sunderland, Minggu (16/10). Pasalnya, Robin van Persie cs. berhasil keluar sebagai pemenang, setelah mendapat perlawanan sengit dari Sunderland.
Dalam laga yang berlangsung di Emirate stadium itu, Arsenal memang memulai laga dengan sangat meyakinkan. Mereka langsung tampil menggebrak sejak peluit babak pertama dibunyikan. Hasilnya, mereka sudah unggul lebih dulu melalui sang kapten Robin van Persie pada detik ke-29.
Namun, Arsenal tampak mengalami penurunan di pertengahan babak pertama. Situasi ini pun berhasil dimanfaatkan para punggawa Sunderland untuk menguasai jalannya pertandingan. The Black Cats pada akhirnya bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-31 melalui Sebastian Larsson.
"Kami bermain baik selama 25 menit pertama. Tapi, ketika mereka (Sunderland) meyamakan kedudukan, kepercayaan diri kami sedikit goyah," kata Wenger di laman resmi Arsenal.
Untungnya, penampilan buruk menjelang berakhirnya babak pertama, tak berlanjut di babak kedua. Hal ini pun diakui Wenger.
"Saat turun minum, para pemain berkumpul dan setelah itu, babak kedua jadi milik kami," jelas Wenger.
Arsenal pun pada akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-83. Lagi-lagi melalui penyelesaian apik RVP. Gol ini menjadi gol terakhir dan Arsenal menang dengan skor 2-1.
"Sunderland sendiri memang tampak berkomitmen penuh untuk menang, mereka bermain dengan enam gelandang dan empat bek, yang berjuang di setiap inci lapangan," Sambungnya.
"Saya, sebelumnya, tidak pernah melihat beberapa tim melakukan hal tersebut, jadi menurut saya mereka layak mendapat kredit atas upaya yang dilakukan. Mereka menciptakan kesulitan bagi kami."
Selain meraih poin penuh, Wenger percaya kemenangan ini punya dampak berarti bagi kepercayaan diri para punggawa London Merah, yang sempat turun akibat memulai musim dengan hasil yang kurang bagus.
"Saat ini, kami sudah memenangi lima laga (di semua kompetisi) di kandang. Apabila kami bisa memenangkan dua atau tiga pertandingan lagi, maka rentetan hasil itu akan membantu mengangkat kepercayaan diri. Anda dapat merasakan sikap dan semangat tim yang besar. Motivasi sudah ada dan kualitas juga sudah terbentuk, jadi saya berharap bisa sampai di sana."

Minggu, 16 Oktober 2011

Stoner mengakhiri paceklik gelar Honda

permanadicky-prozect.blogspot.com - Casey Stoner telah mematri gelar juara dunia MotoGP di depan publik sendiri, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-26, Minggu (16/10/11). Dengan kemenangan kelima secara berturut-turut di Sirkuit Phillip Island, Australia, Stoner mengakhiri perburuan trofi paling bergengsi di arena balap motor tersebut.
Seperti yang sudah diduga, Stoner tak terlalu kesulitan memenangi balapan ini, karena rivalnya dari tim Yamaha, Jorge Lorenzo, tak bisa ambil bagian karena kecelakaan saat sesi pemanasan pada Minggu pagi, dan cedera tangan. Ini membuat pekerjaan Stoner menjadi sangat ringan, karena pebalap Repsol Honda tersebut hanya perlu minimal finis di urutan keenam untuk merengkuh gelar juara dunia keduanya di kelas paling bergengsi tersebut.
Meskipun demikian, Stoner tampil sangat memukau. Sejak start dari pole position, dia langsung melejit dan tak mampu dikejar oleh para rival di belakang. Stoner mengakhiri balapan 27 lap tersebut dengan keunggulan 2,210 detik atas pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli.
Keberhasilan ini menjadi kado yang sangat indah bagi Stoner. Trofi juara dunia merupakan hadiah hari ulang tahunnya, dan dia pun menjadi pebalap Honda pertama yang juara dunia lagi, sejak Nicky Hayden pada 2006.
Kemenangan Stoner juga mengakhiri paceklik gelar Honda, yang akhirnya menjadi juara konstruktor MotoGP 2011, meskipun balapan masih tersisa dua seri lagi. Ini tentu saja sebuah sejarah manis bagi Honda, yang menjadi juara di pengujung era 800cc - mulai musim depan, MotoGP menggunakan mesin 1.000cc.
Sepanjang MotoGP 2011, Stoner tampil sangat ciamik. Total 15 kali naik podium - hanya gagal pada seri kedua di Jerez karena kecelakaan setelah bersenggolan dengan Valentino Rossi - dan meraih sembilan kemenangan dari 11 kali pole position.

Stoner, Pendobrak Kemapanan Tim Juara


permanadicky-prozect.blogspot.com - Casey Stoner baru saja memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2011, usai memenangi GP Australia, Minggu (16/10/11). Pebalap Repsol Honda ini memenangi lomba selama 27 lap tersebut, dengan keunggulan 2,210 detik atas pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli.
Donasi 25 poin pada seri ke-16 ini membuat posisi Stoner di puncak klasemen sementara tak terkejar lagi. Dengan dua seri tersisa, pebalap Australia tersebut tak mungkin bisa dikejar oleh pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang tak bisa tampil di GP Australia. Satu-satunya rival yang bisa menjegal Stoner untuk lebih cepat menjadi juara dunia tersebut absen akibat kecelakaan saat sesi pemanasan pada Minggu pagi, sehingga mengalami cedera.
Terlepas dari absennya Lorenzo, yang membuat perjalanan Stoner menjadi sangat licin untuk memastikan diri menjadi juara dunia, performa pebalap ini memang sangat memukau. Buktinya, sebelum GP Australia ini dia 13 kali berturut-turut selalu naik podium (total 14 dan sekali gagal menyelesaikan lomba akibat kecelakaan bersenggolan dengan Valentino Rossi pada seri kedua di Jerez), dan delapan kali menjadi juara.
Maka, bukan sebuah kebetulan jika Stoner menyempurnakan kesuksesannya menjadi juara dunia untuk kedua kalinya di kelas MotoGP dengan kemenangan di Sirkuit Phillip Island, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-26. Apalagi, sejak 2007, ketika untuk pertama kalinya merajai kelas premier ini, Stoner selalu menang. Artinya, pada lima musim terakhir Stoner tak terkalahkan pada balapan di rumahnya sendiri.
Menyimak kisah perjalanan Stoner di kelas MotoGP, ada hal yang unik. Dari dua gelar juara yang diraih, Stoner selalu bersama sebuah tim baru. Dia sukses mendobrak kemapanan tim-tim juara.
Pada tahun 2007, Stoner, yang setahun sebelumnya terjun ke MotoGP bersama tim LCR Honda, membuat sejarah bagi tim Ducati dan juga dirinya sendiri, karena untuk pertama kalinya mereka merasakan gelar juara dunia MotoGP. Dalam debutnya bersama tim yang bermarkas di Bologna tersebut, Stoner langsung membuat kejutan dengan menorehkan 10 kemenangan, 14 kali naik podium, dan lima kali pole position, sehingga merengkuh gelar juara dunia yang sebelumnya berada di genggaman Nicky Hayden. Ducati pun berhak meraih gelar juara dunia konstruktor, setelah merampasnya dari Honda.
Namun dalam perjalanannya selama tiga musim ke depan setelah menjadi juara dunia, performa Stoner dan Ducati mulai menurun. Mereka ditenggelamkan oleh Yamaha, yang memiliki dua pebalap tangguh, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, yang secara bergantian menjadi juara dunia.
Nah, pada akhir musim 2010, Stoner memutuskan untuk pindah ke tim Repsol Honda. Dalam debutnya bersama tim asal Jepang itu, Stoner kembali menunjukkan performa yang sangat menjanjikan. Dia langsung meraih kemenangan pada seri pembuka musim 2011 di Qatar.
Sempat gagal pada seri kedua akibat jatuh setelah bersenggolan dengan Rossi, yang pindah dari Yamaha ke Ducati, Stoner bisa bangkit lagi. Dia selalu naik podium, dan mencapai puncaknya di GP Australia, Minggu (16/10/11), ketika meraih kemenangan sekaligus memastikan diri menjadi juara dunia. Dia merebut gelar yang musim lalu berada di genggaman Lorenzo.
Ini menjadi gelar juara dunia kedua Stoner di kelas MotoGP. Kemenangan kelima secara berturut-turut di Phillip Island ini pun memastikan Honda sebagai juara konstruktor, meskipun balapan masih tersisa dua seri lagi. Artinya, Honda kembali merasakan kenikmatan menjadi raja setelah paceklik mahkota juara sejak 2006, dan mereka menutup era mesin 800cc dengan prestasi membanggakan.
Bagaimana dengan musim depan ketika MotoGP beralih ke mesin 1.000cc? Patut ditunggu, karena persaingan bakal seru. Pasalnya, semua tim pabrik sudah mempersiapkan diri dari sekarang, termasuk Ducati, yang mengalami masa terburuk pada musim 2011 ini pasca ditinggal Stoner.

Jumat, 14 Oktober 2011

Wenger Puas Dengan Performa Mertesacker

Per Mertesacker yang baru saja direkrut musim panas kemarin sampai saat ini terbukti menjadi pembelian pemain yang tepat. Hal yang sama juga diakui oelh Arsene Wenger dengan mengatakan bahwa pemain nasional Jerman ini telah membuktikan dirinya mampu beradaptasi dengan kompetisi liga Premier.
"Saya rasa dia selalu tampil bagus ditiap pertandingan, dia sangat tenang dan dapat membaca pertandingan dengan baik." Kata Wenger kepada Arsenal Player.
"Dia selalu bermain simple dan perlahan - lahan beradaptasi dengan tim. Dia cepat beradaptasi dengan permainan cepat di liga, itu adalah perubahan yang paling signifikan darinya."
"Secara keseluruhan saya puas dengan dia. Saya rasa kita akan melihat dia akan terus menjadi kuat dan dominan."

Rabu, 12 Oktober 2011

Dennis Bergkamp: Arsenal Minim Striker

dennis-bergkamp farewellMantan bintang Arsenal Dennis Bergkamp menilai hasil buruk yang diraih The Gunners pada awal musim ini disebabkan minimnya barisan depan tim.
Bergkamp merupakan salah satu bintang Arsenal yang turut membawa tim meraih tiga kali juara Liga Primer Inggris, dan empat Piala FA dalam 11 tahun karirnya di klub London sebelum akhirnya pensiun pada 2006.
Pria asal Belanda ini menilai minimnya barisan depan membuat Robin van Persie kurang maksimal. Bergkamp pun merasa yakin Arsene Wenger bisa membawa Arsenal keluar dari masa sulit.
“Ketika saya melihat Robin van Persie, dia seorang pemain depan. Tapi dia sebetulnya lebih bagus di posisi yang pernah saya tempat. Mereka tidak memiliki striker sejati. Sekarang mereka lebih banyak mengandalkan gelandang serang,” ujar Bergkamp kepada Daily Mail.
“Saya tahu dia [Wenger] merupakan sosok yang paling mendapat kesulitan saat ini. Tapi dengan pengalamannya, situasi ini akan jauh lebih baik.”