ARAGON - Persaingan perebutan gelar juara MotoGP 2011 makin mendekati akhir. Pembalap Repsol Honda Casey Stoner memiliki peluang yang besar untuk segera mengakhiri persaingan sebelum balapan terakhir dilangsungkan. Dengan empat balapan tersisa, Stoner masih unggul 44 poin dari rival terdekatnya, Jorge Lorenzo (Yamaha Factory).
Stoner mengamankan posisinya di puncak klasemen sementara dengan kemenangan meyakinkan yang diraihnya di MotoGP Aragon, kemarin (18/9). Nyaris memimpin sepanjang lomba, pembalap Australia itu meraih kemenangan kedelapan musim ini. Stoner membayar tuntas performa buruk yang dialaminya di MotoGP San Marino, dua pekan lalu, ketika dia hanya finis di posisi ketiga.
"Akhir pekan ini kami tak mendapatkan masalah. Kami tahu, saya hanya kelelahan di akhir balapan sebelumnya (Misano, San Marino). Jadi, kami berlatih keras akhir pekan ini," beber Stoner seperti dikutip Autosport.
Stoner melalui akhir pekan di Aragon nyaris tanpa komplain. Dia mengatakan, motor Honda RC212V yang ditungganginya melaju luar biasa. Meski terjadi perubahan cuaca sejak sesi latihan, kualifikasi dan balapan serta pembatalan satu sesi latihan di hari pertama, setting Honda Stoner terbukti paling sempurna.
"Kami membuat sedikit perubahan karena hanya mendapat satu kali sesi latihan siang hari, juga karena ada sedikit perbedaan kondisi lintasan. Secara umum motor bekerja sangat baik," tambah Stoner, yang kemarin menunggang motor dengan livery terbaru Repsol Honda hasil karya desainer grafis David Delfin.
Saat kondisi Stoner dan motornya nyaris sempurna, maka sangat sulit bagi setiap kompetitornya untuk menyaingi Stoner. Termasuk rekan setimnya Dani Pedrosa yang sempat menjadi pembalap tercepat pada sesi latihan dan paling dekat dengan Stoner saat kualifikasi. Kemarin, pedrosa finis di posisi kedua.
Suhu lintasan sirkuit Aragon berubah lebih dingin dibanding saat latihan dan kualifikasi. Kondisi tersebut sedikit menyulitkan Stoner saat start. Pembalap Yamaha Ben Spies dan Pedrosa mendahuluinya begitu start. Namun, Stoner sudah berada di depan lagi sebelum lap pertama usai.
Lorenzo yang sempat merosot ke peringkat kelima mulai mengintip podium saat Spies melambat. Beberapa lap sebelum akhir lomba, dia terlibat persaingan dengan Marco Simoncelli (Honda Gresini). Persaingan tersebut malah berbuah podium dan membuat Spies harus puas dengan peringkat kelima.
"Posisi ketiga adalah hasil terbaik yang bisa kami dapat. Itu fantastik. Kami melewati kejayaan di Misano menuju bencana akhir pekan ini," ungkap Lorenzo.
Meski demikian, dia tak mau kehilangan harapan dalam persaingan menuju juara. Dia menilai, sudah cukup bagi Yamaha menikmati penampilan terburuk di Aragon. Juara dunia musim 2010 itu optimistis timnya bisa mencari solusi supaya dia bisa makin dekat dengan laju motor-motor Honda di balapan tersisa.
Hasil buruk juga harus dinikmati juara dunia kelas premier tujuh kali Valentino Rossi. Meski meraih perbaikan setelah start dari urutan 13, pembalap Ducati itu hanya bisa finis di urutan ke-10.
Rossi menjalani start dari pitlane. Hal itu harus dilakukannya terkait pengembangan sasis alumunium di motornya, memaksa Rossi menggunakan mesin ketujuh dimusim ini. Mesin ketujuh merupakan mesin diluar hitungan jatah bagi setiap tim , karena hanya enam mesin yang dibolehkan untuk dipakai hingga akhir musim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar